Seks Bugil Melayani Birahi Pembantu

Seks bugil telanjang terjadi ketika saya dan suami pindah ke suatu daerah di Sumatera Selatan. Sebagai pengusaha sukses, suami membuka perkebunan di daerah tersebut. Dua putra kami berada di kutitipkan neneknya di Padang. Di kota ini saya tinggal dan bergabung suaminya sengaja. Sebagai pengusaha, ia ingin kudampingi sehingga tidak nyaman untuk pulang melihat saya pergi ke lapangan. Anak saya 6 tahun yang pertama dan yang kedua adalah 5 tahun. Sebulan sekali saya pulang ke anak-anakku.

Di rumah saya, saya sekarang tinggal dengan dua asisten. Wanita yang satu, sementara yang lain adalah seorang pria yang bertugas menjaga rumah tetap bersih serta mobil dan memarkirnya di rumah saya. Nama pria itu Oding. Ia dipekerjakan oleh suamiku karena daerah ini adalah perampokan sangat sering. Masyarakat masih terbelakang. Pak Oding sangat dihormati oleh masyarakat desa ini. Usia 52 tahun. Tubuhnya sangat berotot. Hanya kakinya yang lumpuh akibat berkelahi dengan perampok beberapa tahun ke depan lalu. Para perampok berhasil dikalahkan. Ini hanya salah satu kakinya lumpuh akibat bacokan.

Setiap minggu, suamiku pergi ke peternakan selama 1-2 hari dan bermalam di base camp. jadi aku terpaksa tinggal sendirian di rumah dengan pembantu. Lokasi rumah saya di desa ini jauh dari pemukiman lain. Tak heran jika malam sangat tenang dari kebisingan. Saat ini 29 tahun dan saya menginjak suami saya 31 tahun. Kami biasa belajar bersama. Suami saya memilih menjadi seorang pengusaha dan dia menyarankan saya menjadi ibu rumah tangga, karena semua kebutuhan saya telah dipenuhi olehnya. Suami saya sangat memahami dan mencintai saya. Hampir dua kali seminggu kami selalu melakukan hubungan suami istri yang sering membuat saya bahagia dan orgasme. Itu membuat saya mencintainya. Meskipun telah memiliki dua anak, tapi kami tetap mesra dan hangat.

Suatu kali suami saya ke Jakarta untuk beberapa hari. Aku dipaksa untuk tinggal dan ditemani dua pembantu. Saat itu saya merasa ada yang lain diri pembantu dalam manusia. Pak Oding sering mencuri pandang ke arahku. Sebagai majikan, saya bisa memikirkan tapi akhirnya aku merasa malu juga. Saya mengerti, karena sebagai pria normal, Mr tentu saja Oding juga memiliki semangat dan keinginan, tapi saya tidak akan berselingkuh dengan pembantu. Aku tidak ingin mengkhianati suamiku.

Suatu kali, ketika saya ingin ke pasar untuk mendorong mobil saya, Pak Oding mengintip dada saya, yang belahannya agak rendah. Merayap kembali rambut leher saya agak melihat mata melotot melihat dada saya.
Suami saya, karena pekerjaannya, sekarang jarang memberi saya pikiran yang hidup. Sebagai wanita normal, saya benar-benar menginginkannya. Pada malam hari, suamiku mulai selalu pulang lelah dan dalam keadaan terburu-buru.
Suatu hari, suamiku kembali ke perkebunan. Dibutuhkan 4 jam untuk pergi ke sana. Hari itu hujan dan guntur, tapi suami saya masih pergi karena ada kebutuhan untuk menyesuaikan dengan para petani di perkebunan.
Malam itu, aku tidur sendirian di kamar saya cukup luas. Saya tidak bisa tidur. Pounding gairah. Aku menjadi pusing dan mencoba minum dari ruangan, dengan harapan menurunkan gairah saya.
Di ruang belakang, aku mendengar siaran langsung. Aku pergi ke sana. Rupanya Pak Oding belum tidur dan sedang menonton. Sementara hamba perempuan yang kembali ke rumahnya sore ini karena ada kebutuhan. Jadi di rumah itu sekarang hanya ada saya dan Pak Oding.
Kemudian menyapa dia, "Oooo, ya Pak Oding tidak tidur?"
"Tidak, Bu ... Acaranya bagus, di sini," katanya, sambil berbaring di lantai.
Lalu aku juga duduk di lantai beralaskan karpet adalah untuk menonton. Pada waktu itu saya mengenakan kimono tidur.
"Ibu, Ayah pulang ketika 've? Benar-benar tidak pulang malam ini?" Kata Pak Oding.
"Besok, Pak," kataku, "Ada beberapa bisnis penting di perumahan."
"Oooo ..." itu yang keluar dari mulutnya.
Lalu ia berkata, "Kasian ibu juga tinggal sendirian Malam lagi. ... Apa ndak takut, Bu?"
"Oooo ..... Tidak ada lah, pak ... Selalu ada ayah .... penjaga," jawab saya.
Dueeeerrrrrrrrrrrr! ... Ada suara guntur disertai dengan hujan dan badai angin. Aku agak takut juga, tapi tidak menunjukkannya. Visi Oding kasus perkosaan saat ini .. Ihhhh ngeri, pikirku. Lalu aku pergi ke kamar saya ...
"Kemana, Bu?" Kata Mr Oding.
"Saya tidur ..." Jawab saya.
"Awas, lho, Bu ... Ada hantu ...!" Katanya.
"... Orang koq Husyyyyy nakutin saya?" Kataku.
"Tidak, Bu. Dia mendengar suara saya sendiri," katanya lagi.
Saya masih dan mencoba untuk mendengarkan ... Ada gemerisik, tapi tidak jelas apakah hujan atau tidak. Saya takut dan tanya Mr Oding dengan saya ...
"Pak ... tidur di kamarku aja .. tapi dilantainya ya?" Kataku.
"Yah, Bu ...." Dan katanya, sambil berdiri dan mematikan televisi. Pak Oding tertatih-tatih, karena kakinya lumpuh. Dia masuk dan aku memberikan dia kekamarku bantal. Saya tidur di tempat tidur besar dan kosong.
Mataku tidak ditutup. Oding setiap kali saya melihat tidak tidur. Kemudian kami berbicara tentang berbagai hal, mulai dari pekerjaannya ke keluarganya di desa.
"Ibu ... apa yang tidak malam ini dingin," katanya.
Saya pikir ini pertanyaan kurang ajar dari seorang hamba kepada tuannya.
"Tidak," jawabku singkat.
"Pak Oding Bagaimana Ingin selimut?" Pinta saya.
"Tidak, Bu," katanya.
Aku turun dari tempat tidur dan duduk di lantai dekat Oding.
"Mataku tidak akan tidur, Pak"
"Masih takut, Bu?" Dia bertanya, duduk di sebelah saya juga.
Kemudian tangannya di bahunya. Saya kaget dan menepiskannya.
"Tidak, Pak. Ayah istri saya, majikan Anda?" Kataku.
"Maaf, Bu," katanya lagi sambil menjauhkan diri dari saya.
Namun entah mengapa pada malam yang dingin dan suasana remang-remang, meskipun saya sendiri, saya akhirnya mengundurkan diri dalam pelukan Pak Oding yang adalah pembantu, pembantu seks lapar yang membutuhkan outlet.
Aku tahu dia sudah lama tertarik padaku. Saya dipukul oleh kesepian akhirnya tergoda untuk berhubungan seks dengan Mr Oding. Selain itu, suasana sangat mendukung.
Beberapa waktu setelah saya menolak, dan malah aku menekan tubuhku ke tubuhnya. Pada saat itu Pak Oding agak terkejut, tapi ia cepat dapat menangkapnya. Dia kembali melingkarkan tangannya di bahuku. Kali ini saya tidak bisa menolak. Beberapa waktu kemudian, kurebahkan kepala di bahunya yang bidang.
Tampak jelas bahwa Pak Oding sangat senang memiliki fakta ini. Tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun, ia pasti mendapat lampu hijau untuk kuisyaratkan kepadanya. Tangannya kemudian mulai berbicara dengan kimono sutra seluruh gerilya tubuh dibungkus. Akhirnya saya tidak bisa melakukan apapun untuk menolaknya ketika dia melepaskan satu per berpakaian kimono tidur saya sampai saya punya pakaian.
Sore hari saya pasrahkan setiap rongga tubuh mulus putih untuk dicumbui ini perawan tua. Malam itu permainan yang saya mungkin terima Bapak Oding disampaikan kepada saya. Secara sukarela, malam itu aku disenggamai oleh Oding. Saya menikmati setiap detak seks Pak Oding berkedut di selangkangan.
Payudara saya tidak luput dari sentuhan kasar tangan. Malam itu dingin, membuat kita bersama-sama sampai pendakian nafsu. Tubuhku dan tubuh pak Oding sama-sama berkeringat dan bercampur satu sama lain.
Saya tidak berpikir tentang kekayaan dan wajah laki-laki yang menggauliku malam. Yang saya pikir adalah hamba kepuasan diberikan fisik. Meskipun kakinya cacat tapi dia sangat kuat mengocok vagina.
Ada juga sedikit penyesalan di hati saya untuk mengkhianati suami saya dan saya meniduri main dengan pembantu telanjang ini tua. Sampai fajar Pak Oding terus berputar tanpa henti pangkal paha dengan penis panjang dan besar.
Sejak kejadian itu, saya menjadi terperangkap oleh permainan seks yang diberikan Pak Oding. Dengan kode hanya ia akan tahu arti dan keinginan. Di tempat tidur saya biasanya tidur dengan suami saya, saya dikompilasi kehormatan saya sebagai istri untuk babak Oding Mr. Sampai sekarang saya masih selalu hidup bersama dengan suami saya ke waktu Oding Jakarta atau ke perkebunan.

Seks bugil Tanteku Yang Nakal

Seks Bugil akan mencoba memberikan sebuah cerita tentang seks seks kembali mengalami sensasi yang kita dapatkan dari pembaca dan pecinta terabru cerita dewasa. Bagi para pembaca setia dari teman-teman saya ini cerita seks dewasa silahkan kami dibantu untuk terus melakukan seperti itu pada penggemar halaman facebook kami seks Indonesia. Dengan melakukan itu seperti Anda telah membantu kami untuk terus memberikan cerita-cerita seks terbaru dari teman saya yang pembaca setia. Mari kita hanya membaca cerita tentang bibi saya yang nakal hasrat seksual.


Bukan salahku kalau aku masih bergairah dalam seks. Sayangnya usia lanjut suami saya, kami hampir 15 tahun beda umur, sehingga ia tidak bisa lagi memberi saya kepuasan seks. Dan bukan salahku pula kemudian aku mencari pelampiasan pada pria muda keluar, untuk memuaskan keinginan seksual saya yang semakin menggebu di usia 35 ini. Dengan TB 170cm BB 58kg Bra 38C aku merasa sangat seksi dan montok dengan payudara besar condong ke depan dengan perut pantat mundur njedol ramping dan pinggul terutama besar, bulat, tambahkan tubuh bongsor lebih bahenol dan montok. Tapi sepintar-pintar saya akhirnya menipu juga. Suami saya menangkap saya marah bukan kepalang dipeluk oleh seorang pria muda sambil telanjang di sebuah motel.

Dan ultimatum itu keluar dari suami saya. Saya dilarang untuk bergerak di luar rumah tanpa pengawalan. Entah itu dengan suami saya atau anak saya. Saya tidak bisa lepas pengawasan di semua tiga dari mereka. Bergantian menonton saya. Aditya anak kakak sulungku yang baru masuk kuliah dapat giliran mengawasi di pagi hari saat memasuki sore hari. Pada hari itu putri saya Leni mengubah dirinya di SMA kelas kedua, untuk mengawasiku. Dan malam itu suami saya mendapat giliran. Tentu saja aktivitas seksual saya terganggu sepenuhnya. Keinginan saya tidak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Tentu saja aku bisa masturbasi, tapi kurang menyenangkan. Dua minggu berlalu aku masih tidak bisa menahan diri.

Sebulan berlalu aku stres. Bahkan meningkatkan frekuensi masturbasiku, hingga 10 kali sehari tidak pernah melakukannya. Tapi tetap tidak pernah mencapai kepuasan total. Saya masih perlu seorang laki-laki keras dipukuli penis. Seperti pada Senin pagi, ketika bangun tidur jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan Leni sudah pergi, dan tinggal di sana di bawah Aditya itu. Saya masih belum bangkit dari tempat tidur, masih malas untuk bangun. Tiba-tiba aku tersadar karena darahku mengalir cepat. Ini adalah kebiasaan saya ketika saya bangun pagi, nafsu seks saya muncul. Terbaik untuk membantu bertahan hidup, tapi kaki saya basah.

Aku langsung menurunkan CD saya dan BH didadaku susu montok begitu besar bebas untuk membuang tajam dan lurus saya menyelipkan dua jari tangan kanan saya ke dalam lubang vagina saya. pecah vagina saya ditutupi dengan kemerahan hitam rambut kemaluan sangat kental dari pusar ke vagina untuk menyeret formulir ini adalah segitiga hitam agak keriting. Aku mendesis pelan ketika memasuki jari kedua, terus kukeluar-masukkan perlahan tapi pasti. Aku masih sibuk masturbasi, tanpa menyadari ada tubuh yang menonton perilaku saya dari pintu yang terbuka lebar. Dan ketika wajahku ke pintu aku terkejut melihat Aditya, anak kakak tertua saya, sedang menonton saya bermasturbasi.

Tapi anehnya aku tidak tampak marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku benar-benar mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Aditya tampak tenang melihat pada perilaku saya. Saya sangat malu, tetapi merasa vaginanya semakin basah, aku keluar dari tempat tidur dan berjalan menuju Aditya itu. Bongsorku tubuh sintal dengan payudara pergi menari ke kanan ke kiri mengikuti langkahku, dengan rambut vaginanya kebelai sesekali kemaluan menambah stimulus untuk keponakan Aditya itu. Anak kakak tertua saya itu masih tenang, tapi ketika keluar dari tempat tidur dan aku harus menanggalkan pakaian benar-benar telanjang sekarang. Aku terombang-ambing oleh hasrat seksual tidak peduli dengan status saya sebagai bibi lagi.

Ketika kita berhadapan tangan kanan langsung menyentuh selangkangan anak itu.
"Berhubungan seks dengan bibi, Aditya!" Aku berkata sambil membelai pangkal pahanya yang sudah tegang. Aditya tersenyum,
"Bibi tahu, sejak Aditya tinggal di sini enam bulan lalu, Aditya sudah sering membayangkan betapa nikmat cinta dengan Tante jika Aditya .."
Saya terperangah mendengar apa yang dikatakannya.
"Dan sering jika tidur Tante, Aditya telanjangin bagian bawah Tante Tante dan alat kelamin menjilatin."
Saya tidak percaya kata-kata ini kopanakanku.
"Dan sekarang dengan senang hati akan 'kerjai' Tante Aditya Tante sampai puas".

Aditya langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh gairah. Scour lidahnya dengan rongga mulut ganas. Sementara tangan gerilya di mana-mana, meremas-remas tangan kiri payudaraku sementara tangan kanannya dengan lembut membelai permukaan pangkal paha. Saya langsung mengundurkan diri diperlakukan seperti itu, hanya bisa menjerit mendesahdan.

Ciuman yang puas, Aditya terus menargetkan kedua payudara. Kedua puting saya berwarna coklat kehitaman besar, lembut merokok dia. Kedua sampaimengkilat permukaan menjilat payudaraku, dan aku menangis sedikit ketika puting saya digigit sedikit lambat tapi ramah. Oh, aku tak henti-hentinya mendesah dari perlakuan Aditya. Aditya ciuman terus perut, dan dia berjongkok sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Aditya lakukan dan ini adalah bagian di mana aku biasa orgasme. Yah, aku tidak tahan dengan pangkal paha dalam seks oral.

Aditya tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mencium mulut vagina permukaan lubang ditutupi dengan rambut kemaluan yang lebat sangat kental. Lidahnya menari di vagina, membuat saya melompat seperti shock. Tanganku terus memegang kepalanya yang tenggelam di selangkangan, sementara lidahnya menjilati klitorisnya dengan lembut. Dan memang, tak lama kemudian tubuhku mengejang hebat dan desahanku dengan suara lebih keras. Aditya tak peduli, ia terus menjilati pangkal pahanya yang menyemburkan cairan kental saat harus orgasme.

Aku kelelahan dan langsung pergi ke tempat tidur untuk tidur telentang. Aditya tersenyum lagi. Ia telah melucuti pakaian sendiri dan siap untuk bercinta dengan bibinya yang telah tegang penisnya.
"Aaahh sangat besar kontol, keras berotot panjang lagi, ini bibi yang suka penis"
Aku berkata, kagum dan senang takjub segera dicambuk penis vagina besar dan panjang, kira-kira ukuran panjang 20 cm diameter 4 cm cobalah untuk membayangkan besar. Aditya bersiap memasukkan penisnya ke dalam lubang vagina saya, dan saya menahannya,
"Tunggu sayang, mari kulum sebentar Tante penis Anda."
Oleh Aditya, di penis sodorkannya besar dan keras ke mulutku mengulumnya sebuah arah lurus dengan penuh semangat. Penis sekarang benar-benar tergelincir ke dalam mulutku saat dia membelai rambutku dengan cinta. Batang pohon adalah kujilati keras sampai mengkilap.

"Sekarang Anda dapat goyang dan pedal booting vaginanya Tante, Adit .." Saya mengatakan setelah mengisap senang penisnya.
Dia juga mengangguk, penisnya segera dibimbing menuju lubang vagina yang kemerahan tusukan penis pecah siap untuk menerima berkat yang besar itu. Sebuah Aditya vagina basah penis mudah untuk masuk ke hambatan.
"Ahh .. Adit!" Desahku sebagai Aditya penis hilang di selangkangan.
Aditya kemudian segera meningkatkan tubuh dengan cepat, lalu perlahan tapi pasti berubah. Diobati sehingga kepalaku berputar-putar begitu lezat. Selain itu, Aditya sering membiarkan kepala penisnya menggesek-gesekan permukaan pangkal paha jadi aku menggelitik.

Berbagai posisi yang ditunjukkan oleh Aditya, mulai dari gaya tradisional anjing untuk membuat saya orgasme berulang-ulang. Tapi dia juga telah membuat aku penasaran dan ejakulasi bangga. Ini anak baru yang kuat. Dan ketika saya berada di atas tubuhnya, Aditya berderit. Pinggul bergoyang segera berlari untuk mencapai puncak kenikmatan. Dan saat Aditya memeluk dengan erat, pada air mani sama direndam dengan pangkal paha cepat, membuat saya orgasme lagi untuk yang kesekian kalinya.

Sekarang kaki saya tidak memutar banjir air mani dicampur dengan cairanku Aditya sendiri. Aditya masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. Dan kami terus bercinta sampai siang dan baru berhenti saat Leni pulang dari sekolah. Sejak itu saya punya lebih banyak stres karena pelampiasan dari keponakanku. Setiap kali saya selalu dapat memuaskan jiwa saya begitu besar. Dan tidak ada yang tahu kecuali kami berdua.

Cerita Populer