Menikmati Tubuh Gea

Tiba-tiba Harlan memeluk tubuh Ghea erat-erat. Ghea mengamuk hebat. Kedua tangannya memukuli dada Harlan. Harlan malah tertawa-tawa senang.

"Jangan kurang ajar, Mas! Jangan kurang ajar!" teriak Ghea panik ketika bibir Harlan berusaha hendak meraih bibirnya.

Sekuat mungkin Ghea berusaha memberontak. Tapi saying usahanya sia-sia. Harlan sendiri malah semakin liar menjamah tubuhnya. Sambil menciumi wajahnya sebelah tangang pemuda itu meremas-remas payudara Ghea dengan penuh nafsu.

"Lepaskan aku, Mas! Lepaskan aku! Kalau nggak aku akan berteriak!"

"Berteriaklah! Disini nggak bakalan ada yang menolongmu!" ujar Harlan sambil menyeringai mengerikan.

Kali ini ketakutan Ghea benr-benar sudah diambang batas. Rasanya dia sulit untuk menghindar dari Harlan yang tengah kalap mencumbunya. Namun untuk pasrah begitu saja Ghea tidak mau. Dengan sekuat tenaga dia berusaha memberontak hebat. Tapi setiap kali usahanya selalu kandas. Tenaganya kalah kuat dibandingkan Harlan yang bertubuh tinggi besar. Bahkan dengan kasar sekali tiba-tiba Harlan menyeret tangan Ghea ke dalam kamar tidurnya.

"Mas, jangan, Mas! Jangan"!" pinta Ghea memelas.

Sedikitpun Harlan tidak mempedulikan permohonan gadis itu. Dia menindih tubuh ramping itu rapat-rapat di atas ranjangnya. Sambil menindih tangan Harlan mulai meraih gaun yang dikenakan Ghea. Tapi Ghea malah memberontak hebat. Mungkin karena saking kesalnya Harlan lalu merobek pakaian yang dikenakan Ghea.

Bret! Bret!

Ghea memekik ketakutan. Seketika bagian atas tubuhnya terkuak lebar menampakkan kedua belah payudaranya yang putih mulus dan membusung indah. Tak puas melihat keadaan itu, tangan Harlan kembali merenggut bra penutup kedua belah payudara gadis itu. Tentu saja hal itu membuat kedua buah dada putih mulus milik Ghea yang berukuran cukup besar terkuak menantang dengan kedua ujungnya yang coklat kemerahan tanpa penghalang apapun.

Melihat pemandangan yang begitu menggairahkan, Harlan seperti kesurupan. Serta merta dia segera menciumi dan menjilati kedua buah dada gadis itu yang putih mulus, membusung kencang dan padat berisi. Ghea kewalahan bukan main menghadapi ciuman-ciuman Harlan yang kasar. Sekuat mungkin dia menjambak rambut pemuda itu yang sedang melumat dan menghisap-hisap putting payudaranya dengan buas.

"Brengsek! Kalau kamu nggak menuruti kemauanku, kubunuh kamu.!"

Tiba-tiba Harlan mengeluarkan sebilah pisau belati yang disembunyikan di kaki. Ghea ketakutan setengah mati melihat mata pisau di tangan Harlan yang berkilauan.

"Jangan, Mas! Jangan"!" pinta Ghea tak dapat lagi menyembunyikan air matanya.
Tapi Harlan yang tengah kesurupan obat bius mana mau menuruti permintaan Ghea. Dia malah kemudian mulai menanggalkan rok yang dikenakan gadis itu dan juga celana dalamnya hingga Ghea menjadi polos tanpa sehelai benangpun yang menutupi kulit tubuhnya yang putih bersih. Mata Harlan dengan nanar menatap kemaluan Ghea yang ditumbuhi bulu-bulu hitam yang cukup lebat, sungguh indah menantang. Harlan yakin kalau kemaluan Ghea masih suci belum pernah dijamah siapapun.

Puas melepaskan pakaian yang dikenakan Ghea, Harlan pun mulai menanggalkan pakaiannya sendiri hingga bugil. Ghea begidik ngeri melihat penis Harlan yang besar sudah berdiri tegang. Lalu Harlan kembali menindih tubuh putih mulus dan ramping milik Ghea yang sudah telanjang itu dan kembali menciumi kedua payudara Ghea yang berbau harum itu. Harlan terus menciumi payudara gadis cantik itu, mulutnya kadang juga menghisap-hisap putting susu Ghea hingga putting susu gadis cantik itu mengeras. Sementara tangannya secara bergantian juga meremas-remas payudara Ghea yang padat dan kenyal itu.

Ghea mendesis-desis hebat. Ingin sebenarnya dia memberontak cumbuan-cumbuan kurang ajar itu. Namun sayang dia tidak berani melihat mata pisau di tangan Harlan yang terus mengancamnya. Akhirnya gadis cantik itu hanya pasrah melayani cumbuan-cumbuan Harlan.

Harlan sendiri malah semakin kurang ajar. Kedua tangannya lalu menyibak sepasang paha putih mulus milik Ghea hingga terbuka lebar. Ghea berusaha bertahan tapi dia tak berdaya. Tubuh Ghea tersentak saat tangan Harlan menjamah kemaluannya yang amat sensitive dan belum pernah dijamah siapapun.
"Kumohon, Mas! Jangan lakukan itu! Kasihani aku, Mas!" pinta Ghea dengan napas tak karuan.

Tapi lagi-lagi Harlan hanya menyeringai, lalu kepalanya menunduk dan dengan penuh nafsu menciumi dan menjilati belahan kewanitaan Ghea. Gadis cantik itu menjerit kaget, tubuhnya seketika mengejang dan menggeliat. Sementara mulut Harlan terus menciumi dan menjilati belahan kewanitaan Ghea yang masih sempit dan berwarna kemerahan itu, Harlan dapat mencium bau harum yang khas dari belahan kewanitaan Ghea. Beberapa saat kemudian belahan kewanitaan Ghea mulai basah oleh cairan yang keluar dari dalam lubang kewanitaannya bercampur dengan ludah Harlan.

Setelah puas Harlan mulai melampiaskan nafsunya. Pemuda itu merangkak naik keatas dan langsung menindih tubuh Ghea yang masih dalam posisi terkangkang lebar. Mendadak Ghea membelalak lebar. Kedua boal matanya itu dialihkan ke bawah bagian tubuhnya ketika Harlan tengah berusaha merenggut kesuciannya. Ghea dapat merasakan kejantanan Harlan yang keras dan kasar mendesak-desak pada belahan kewanitaannya berusaha menerobos masuk ke dalam lubang kewanitaannya. Berulang-ulang Harlan melakukannya, namun belum berhasil karena belahan kewanitaan Ghea memang masih perawan dan masih amat sempit sekali. Harlan berkali-kali menggeram kecewa keringatnya sudah membasahi tubuhnya dan juga tubuh putih mulus yang sedang ditindihnya. Sebaliknya Ghea ketakutan setengah mati.

Akhirnya Harlan berhasil merenggut kesucian Ghea dengan kasar sekali. Seketika Ghea menjerit keras. Tubuhnya yang ramping sampai terhenyak ke depan dan terkulai lemas. Tapi Harlan tak mempedulikannya. Ia terus menggeluti Ghea dengan hentakan-hentakan tubuhnya yang khas. Penisnya tampak keluar masuk pada lubang kewanitaan Ghea. Pada saat itu darah keperawanan Ghea mulai membasahi pangkal pahanya.

"Biadab kau, Mas...!" tangis Ghea memelas dibawah tindihan tubuh Harlan.
Seperti tidak terpengaruh oleh isak tangisan Ghea, Harlan terus menyetubuhi gadis cantik itu. Lambat laun gerakan tubuh Harlan semakin liar, penisnya semakin cepat keluar masuk mengoyak lubang vagina Ghea, keringatnya juga sudah membasahi sekujur tubuhnya dan juga tubuh putih mulus Ghea. Akhirnya Harlan melenguh tertahan dan mengejang ketika penisnya menyemburkan sperma di dalam lubang vagina Ghea dengan amat banyak hingga membanjiri lubang vagina gadis cantik itu.

Puas melampiaskan hajatnya, Harlan tertawa-tawa menang sambil membiarkan penisnya masih terbenam di dalam lubang vagina Ghea. Sebaliknya Ghea menangis sedih. Ghea lalu mendorong tubuh Harlan yang masih menindihnya hingga bergelimpang ke samping dan penisnya tercabut dari lubang vaginanya. Ghea dengan cepat mengenakan pakaiannya kembali, berkali-kali gadis cantik itu mendesis-desis penuh kemarahan. Harlan hanya memandangi Ghea yang mengenakan BH-nya menutupi payudaranya yang putih mulus, padat dan kencang yang masih basah oleh keringat bercampur ludahnya. Lalu Ghea memakai celana dalamnya, tampak kemaluannya yang berbulu cukup lebat masih basah oleh sperma bercampur darah keperawanannya.

"Bajingan kau, Mas! Bajingan!" tangis Ghea histeris.
Begitu selesai mengenakan pakaiannya kembali, Ghea pun segera berlari keluar.


Anda sedang membaca artikel tentang Menikmati Tubuh Gea dan anda bisa menemukan artikel Menikmati Tubuh Gea ini dengan url http://hotsex-dewasa.blogspot.com/2011/01/menikmati-tubuh-gea.html, anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Menikmati Tubuh Gea ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Menikmati Tubuh Gea sumbernya.

Ditulis Oleh : lobento // 20.18
Kategori:

2 komentar:

Cerita Populer